Translate

FAMILI CUCURBITACEAE (Deskripsi, Klasifikasi, Kandungan Kimia dan Efek Farmakologi)


1. Pare

Deskripsi :
Paria tumbuh merambat dengan membentuk sulur spiral. Paria adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Paria tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral banyak bercabang, berbau tidak enak serta batangnya berusuk isma. Daun tunggal, berbulu, bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan panjang 3,5 - 8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tua. Bunga merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, mahkotanya berwarna kuning. Buahnya bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan tiga daun buah.

Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Violales
Famili              : Cucurbitaceae
Genus              : Momordica
Spesies            : Momordica charantia

Kandungan Kimia :
Berdasarkan hasil penelitian, dalam 100 gram buah pare mengandung: kalori (29,00 kal); lemak (0,3 gram); protein (1,1 gram); karbohidrat (6,6 gram); kalsium (45 miligram); fosfor (64 miligram); zat besi (1,4 miligram); vitamin A (180,00 SI); vitamin B (0,68 miligram); vitamin C (52,0 miligram); air (91,20 gram). Buahnya mengandung Albiminoid, karbohidrat dan zat warna. Buah pare yang masih muda digunakan sebagai obat diabetes,gangguan pencernaaan,obat malaria,penyakit kuning dan bronkhitis. Daunnya mengandung zat pahit, minyak lemak, asam dammar, protein, besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B1 dan C yang berfungsi untuk menjaga kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan utra violet sehingga dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Sementara akarnya mengandung asam momordial dan asam aleonolat. Akar pare ini berkasiat untuk mengobati disentri amuba dan wasir. Dan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Bijinya ini merupakan atioksidan yang cukup kuat yang dapat menghambat pembentukan sel kanker, mencegah penuaan dini.

Efek Farmakologi :
Efek pare dalam menurunkan gula darah pada hewan percobaan. Bekerja dengan mencegah usus menyerap gula yang dimakan oleh hewan tersebut. Selain itu diduga pare memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes paling tua dan banyak dipakai). Obat jenis ini menstimulasi sel beta kelenjar pankreas tubuh untuk memproduksi insulin lebih banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glycogen di hati. Efek pare dalam menurunkan gula darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan mekanisme insulin. Selain itu insulin mengandung saponin (triterpen) yang bekerja dengan aktivitas yang mirip dengan insulin, sehingga dapat memasukkan glukosa dalam darah ke dalam sel.

2. Labu Siam

Deskripsi:
Labu siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu.

Klasifikasi:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus: Sechium
Spesies: Sechium edule (Jacq.) Sw.

Kandungan Kimia:
Buahnya mengandung zat saponin, alkaloid, dan tanin. Daunnya mengandung saponin, flafonoid, dan polifenol. Daging buahnya terdiri dari 90 persen air, 7,5 persen karbohidrat, 1 persen protein, 0,6 persen serat, 0,2 persen abu dan 0,1 persen lemak. Juga mengandung sekitar 20 mg kalsium, 25 mg fosfor, 100 mg kalium, 0,3 mg zat besi, 2 mg natrium, serta beberapa zat kimia yang berkhasiat obat.
           
Efek Farmakologi :
Pada buah Labu siam memiliki kadar vitamin C yang tinggi, rendah kalori, rendah sodium, tidak mengandung kolesterol, dan merupakan sumber serat yang baik bagi tubuh. sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus. Kemudian kandungan asam Folat dalam buah labu siam sangat diperlukan bagi ibu hamil untuk mengurangi risiko kelahiran bayi cacat. Adanya Kalium juga berguna dalam menjaga tekanan darah dan membersihkan karbondioksida di dalam darah. Labu siam juga baik untuk mencegah dan mengobati kolesterol, diabetes, melarutkan batu ginjal, mencegah aterosklerosis dan mencegah kanker. Dengan mengkonsumsi rutin labu siam dapat mencegah beberapa penyakit di atas.

3. Labu Kuning

Deskripsi :
Tanaman labu kuning berasal dari Ambon (Indonesia). Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucubita maxima Duchenes, Cucurbita ficifolia Bouche, Cucurbita mixta, Cucubita moschata Duchenes, dan Cucurbita pipo L. Kelima spesies cucurbita tersebut di Indonesia disebut labu kuning (waluh) karena mempunyai ciri-ciri yang hampir sama.
Buah labu kuning berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang dengan banyak alur (15-30 alur). Ukuran pertumbuhannya cepat sekali, mencapai 350 gram per hari.

Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Cucubita
Spesies : Cucubita moschata Duch

Kandungan Kimia :
Labu kuning megandung karotenoid (betakaroten), Vitamin A dan C, mineral, lemak serta karbohidrat. Dua senyawa glikosida fenolik telah diisolasi dari biji Cucurbita moschata yaitu (2-hydroxy)phenylcarbinyl 5-O-benzoyl-beta-D-apiofuranosyl(1–>2)-beta-D-glucopyranoside (1) dan 4-beta-D-(glucopyranosyl hydroxymethyl)phenyl 5-O-benzoyl-beta-D-apiofuranosyl(1–>2)-beta-D-glucopyranoside (2), dan alkaloid.

Efek Farmakologi :
Labu kuning atau waluh merupakan makanan yang kaya akan betakaroten, vitamin A, C dan E, mineral, dan karbohidrat. Daging buahnya juga mengandung antioksidan yang berguna untu melindungi sel dari radikal bebas dan kanker, sementara bijinya juga tak kalah banyaknya dalam hal kandungan gizi. Merupakan ide yang baik bagi kesehatan jika Anda merebus waluh, kemudian memakan daging buah plus kwacinya. Labu kuning merupakan makanan sehat yang baik di gunakan sebagai makanan pendamping ASI untuk balita 6 bulan keatas.

4. Semangka

Deskripsi:
Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter 3cm). Semangka adalah andromonoecious monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.

Klasifikasi:
Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Dilleniidae

Ordo : Violales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Citrullus

Spesies : Citrullus lanatus (Tunb)

Kandungan Kimia:
Buah semangka bersifat dingin dan basah, daging buah semangka juga rendah kalori, buah semangka banyak mengandung air yaitu sebesar 93,4 %, protein 0,5 %, karbohidrat 5,3 %, lemak 0,1 %, serat 0,2 %, abu 0,5 %. Semangka juga mengandung aneka macam vitamin seperti vitamin A, vitamin B, dan juga vitamin C.  Selain itu juga mengandung asam amino sitrulin, asam amino asetat, asam malat, asam fosfat, arginin, betain, likopen, karoten, bromine, natrium, kalium, silvit, lisin, alkaloid, fruktosa, dektrosa dan sukrosa.

Efek Farmakologi:
Dalam buah semangka mengandung kalium yang berperan dalam menurunkan tekanan darah. Selain itu kandungan karetenoid pada buah semangka dapat mencegah pengerasan dinding arteri maupun pembuluh vena, sehingga dapat mengurangi tekanan darah. Manfaat buah semangka ini dapat anda peroleh jika anda rutin mengkonsumsinya, misalnya buah semangka anda gunakan sebagai pencuci mulut setelah makan.

5. Mentimun

Deskripsi:
Batang tanaman ketimun berbulu kasar, basah, dan mempunyai panjang 0,5-2,5 meter. Daunnya merupakan daun tunggal, letaknya berseling, bertangkai panjang, dan bentuknya bulat telur lebar. Daun ini bertajuk 3-7 dengan pangkal berbentuk jantung, ujungnya runcing dan tepinya bergerigi. Panjangnya 7-18 cm, lebar 7-15 cm, dan warnanya hijau.

Klasifikasi:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan) 

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) 

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) 

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) 

Sub Kelas: Dilleniidae 

Ordo: Violales 

Famili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan) 

Genus: Cucumis 

Spesies: Cucumis sativus L.


Kandungan Kimia:
Ketimun atau mentimun memiliki nama scientific Cucumis sativus. Mengandung 0,65% protein, 0.1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2,2%. Juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, alkaloid, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C.

Efek Farmakologi:
Kandungan air yang tinggi, antioksidan, dan mineral seperti magnesium, kalium silika membuat mentimun merupakan bagian penting dari perawatan kulit. Masker wajah yang mengandung sari mentimun dapat digunakan untuk mengencangkan kulit. Asam askorbat dan asam caffeic dalam mentimun dapat menurunkan tingkat retensi air, mengurangi lingkaran hitam dan bengkak di area mata. Kulit mentimun juga dapat merawat kulit yang disebabkan oleh sengatan matahari atau keadaan kulit yg kasar karena terkena polusi udara.

6. Melon

Deskripsi :
Tanaman melon merupakan tanaman semusim atau setahunan yang bersifat merambat atau menjalar dengan bantuan alat pemegang berbentuk lilin. Tanaman melon ini terdiri 2 dauan tembaga sehingga termasuk dalam kelas tumbuhan dikotil. Melon merupakan jenis tanaman buah-buahan yang mudah untuk dikembangkan. Tanaman melon merupakan salah satu tanaman yang perlu mendapat prioritas utama diantara tanaman-tanaman hortikultura lainnya karena harga buah melon relatif lebih tinggi dibandingkan dengan komoditas hortikultura pada umumnya. Hal ini memberikan keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian tanaman melon.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo L

Kandungan Kimia :
Energi (kal)Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Serat (g)
Besi (mg)
Vitamin A (SI)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin B2 (mg)
Vitamin C (mg)
Niacin (g)
Air (g)
Alkaloid
21,00,60
0,10
5,10
15,00
25,00
0,30
0,50
640,00
0,03
0,02
34,00
0,80
93,8

Efek Farmakologi:
Buah melon mengandung Vitamin A sangat baik bagi pertumbuhan gigi, tulang dan mata. Selain itu jugamerupakan sumber likopen, yaitu semacam senyawa aktif yang dapat membunuh sel-sel jahat penyebab kanker. Melon juga mampu menurunkan resiko penyakit jantung.
Kandungan air dan gula alami pada buah melon mampu mencegah penyakit diabetes. Bagi yang suka akan makanan-makanan manis dan tinggi lemak, ada baiknya untuk mengimbangi dengan mengonsumsi buah-buahan seperti melon yang rendah lemak dan mengandung banyak kalori.Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa melon merupakan buah yang kaya akan likopen, sehingga mampu membunuh sel-sel jahat penyebab kanker. Buah melon yang kaya akan kandungan serat dan air mampu membantu melancarkan proses pencernaan.

7. Pare Belut
Deskripsi:
            Sesuai dengan namanya pare belut memiliki buah yang unik dengan bentuk seperti belut atau ular. Buahnya berbentuk memanjang dengan panjang antara 40 cm sampai engan 120 cm.
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Trichosanthes
Spesies : Trichosanthes anguina L.
Kandungan Kimia:
Kandungan yang ada dalam pare belut terdiri dari kandungan vitamin C, A, D, dan K banyak dijumpai pada tanaman ini. Adanya mineral besi, Karbohidrat, Natrium, Kalsium, Kalium, Protein dan Alkaloid.
Efek Farmakologi:
Jika anda memiliki penyakit usus buntu, maka disarankan mengonsumsi tanaman pare belut dengan cara mengolahnya menjadi minuman herbal yang dijus atau dijadikan sayur atau sop.
8. Labu Bligo
Deskripsi:
Tanaman bligo merupakan tanaman labu-labuan yang memiliki batang merambat, selain itu batangnya dipenuhi rambut halus berawarna coklat kekuningan atau hiaju, agak kayu, lunak sehingga batang memerlukan sanggahan dan juga sulur untuk menopang dan tempat merambat.
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Cucurbitales
Famili              : Cucurbitaceae
Genus              : Benincasa
Spesies            : Benincasa Hipsida
Kandungan Kimia:
Banyak mengandung protein, serat, karbohidrat, vitamin B1, B2, C, asam nikotinat, cucurbitin, alkalin, asam resin, vitelin, karbohidrat, dan alkaloid.
Efek Farmakologi:
Dapat menguatkan ginjal, untuk melancarkan kandung kemih, dapat menyembuhkan radang ginjal, dan mengobati batuk.
9. Melon tanduk

Deskripsi:
Buahnya berbentuk oval dengan tanduk. Buah dari tanaman ini bias dimakan, namun juga dipakai sebagai dekorasi rumah.

Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Cucurbitales
Familia            : Cucurbitaceae
Genus              : Cucumis
Spesies            : Cucumis metuliferus

Kandungan Kimia:
Mengandung vitamin A, B, C, E, antioksidan alami, zink, karbohidrat, protein, dan alkaloid.

Efek Farmakologi:
Jumlah signifikan dari vitamin A yang ditemukan dalam kandungan buah kiwano menjadikannya sebagai pendongkrak utama dalam meningkatkan kesehatan mata. Vitamin A adalah jenis karotenoid yang bertindak sebagai antioksidan untuk mata, menghilangkan radikal bebas yang dapat menyebabkan degenerasi macula, serta dapat memperlambat atau mencegah perkembangakn katarak.

10. Labu Botol

Deskripsi:
Buah muda labu botol digunakan sebagai sayur dan mengandung minyak.

Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Tracheophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Cucurbitales
Famili              : Cucurbitacea
Genus              : Lagenaria
Spesies            : Lagenaria siceraria

Kandungan Kimia:
Daging buah mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, alkanoid, abu, dan minyak. Mengandung vitamin C.

Efek Farmakologi:
Mengurangi sensasi terbakar dari buang air kecil, serta kurangi infeksi saluran kemih. Ini semua disebabkan karena labu botol mempunyai karakter alkali serta dampak diuretik.

Komentar